Malang 1864

William Barrington d'Almeida adalah pengelana berkebangsaan Inggris yang sempat singgah beberapa tahun di Hindia Belanda. Tulisan ini adalah terjemahan bebas dari satu bab dalam buku karangannya berjudul LIVE IN JAVA yang saya ketik untuk mengurang kejenuhan saya mengerjakan sebuah animasi sederhana pesanan klien lawas dari Australia. Selamat menikmati!




MALANG


     Malang masuk wilayah karesidenan Passoroewan (Pasuruan) dan berada di bawah pengawasan seorang asisten residen. Kami melewati desa Singasari, yang menurut perkiraanku, mungkin pada satu waktu banyak dihuni oleh penduduk beragama Hindu (sisa patung yang ada yang  menunjukan bukti sudah dikenalnya seni penggunaan palu dan alat pahat pada masa lalu).
     Untuk memuaskan rasa penasaran kami, kami menyuruh coucer (kusir) untuk mengarahkan kereta sedekat mungkin. Setelah berkendara selama 5 menit kami sampai ke sebuah tempat yang mirip amphiteater, yang jelas-jelas digunakan untuk perayaan. Obyek pertama yang kami lihat adalah 2 altar trachyte yang terpotong yang terbuat dari batu yang di plester dengan semen.
     Pada salah satu altar, yang berjarak 50 langkah jauhnya satu sama lain, terdapat sebuah patung besar dari granit utuh setinggi 12 kaki dengan ketebalan sekitar 5-6  kaki yang terjaga dengan baik. Patung ini sangat indah dengan mata yang besar dan menonjol, lubang hidung yang cekung dan hidung yang bengkok, mulut lebar, dan bibir yang terlihat sensual. hlm 243

Agung Setya Nugraha

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments: